Forum Diskusi “Tanya Jawab Seputar Konferensi”

0 komentar
Forum diskusi yang diadakan oleh LEM bidang sospol ini mengundang ketua-ketua institusi di KMMI, antara lain ketua LLM, LEM, SENAT, BADKO, dan UKM. Namun pada hari itu tidak semua ketua institusi hadir dalam forum yang diadakan di ruang 1.6 ini. Sebut saja pada saat itu hadir ketua LLM, Ketua Senat Mahasiswa Manajemen Keuangan, Ketua Senat Mahasiswa Manajemen Produksi, Sekretaris Umum Senat Mahasiswa Perdagangan Internasional, Ketua Badan Koordinasi Tingkat Satu, dan perwakilan dari UKM CPSM. 

Agenda yang dibahas pertama kali adalah pandangan masing-masing ketua institusi menganai konferensi. Ketua LLM, Ucu Suganda mengatakan bahwa sebagian besar mahasiswa sudah mengetahui apa itu konferensi karena LLM sudah membuat seuatu forum pencerdasan kemarin. Konferensi kali ini janganlah lagi kita memerdebatkan masalah sosialisasi, namun kita harus memikirkan bagaimana substansi dari konferensi adalah momentum membuat suatu perubahan bukan hanya untuk pengurus KMMI, tapi untuk seluruh mahasiswa APP. bagi KMMI, konferensi kali ini adalah ajang untuk mendapatkan suatu sistem yang tidak membelenggu lagi dan bagi mahasiswa umum bagaimana konferensi ini pada akhirnya mahasiswa merasakan adanya program kerja dan pengaplikasian dari ilmu manajemen.

Lain halnya pernyataan yang dilontarkan ketua BADKO tingkat satu, Faris. Beliau yang hadir di ruang forum didampingi jajarannya memberikan pernyataan atas pemberitaan yang skhir-akhir ini santer terdengar yaitu BADKO akan dibubarkan. Beliau mengatakan bahwa pengurus tidak kekeuh untuk memertahankan BADKO. BADKO memikirkan aspirasi mahasiswa tingkat satu oleh karena itu beberapa waktu yang lalu BADKO menampung aspirasi mereka melalui quisioner dan hasilnya sidah diberikan kepada LLM bidang extern. Aspirasi tersebut adalah bagaimana pro kontra mahasiawa tingkat satu terhadap eksistensi BADKO.

Sedangkan ketua senat manajemen produksi, Toni.  tidak banyak memberikan pernyataan pada kesempatan kali ini. Beliau mengatakan bahwa konferensi ini memang harus dilaksanakan mengingat banyak hasil konferensi IV yang sudah tidak relevan.

Sekretaris umum senat perdagangan internasional, Juliust memberikan motivasi bagi mahasiswa tingkat satu. disaat konferensi , ex FPM hendaknya berperan aktif di dalam forum dan memberikan masukan apa-apa saja di dalam konferensi nanti.

Ketua senat manajemen keuangan, Algi setelah menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatannya menjawab masalah yang dibahas sebelumnya menyangkut sistem pengaderan di KMMI yang tidak berjalan. Hanya FOPMA dan LKM yang sudah tertuang dalam AD/ART yang masih berjalan. Sedangkan lainnya tidak seperti LKP, LPKP, dan lainnya. pengaderan yang dilakukan oleh senat jurusan pun hanyalah meniru dari sistem yang dilakukan kepengurusan sebelumnya. Efeknya kegiatan tersebut sedah menjadi budaya. Ia pun mengamini bahwa KMMI sudah dibudayakan dengan pengaderan yang hanya ditujukan untuk meneruskan estafet kepengurusan di KMMI. Untuk itu tim BPK mencoba mengubah kebudayaan tersebut. senat keuangan dalam training senat jurusan dan malam keakraban yang lalu sudah memulai hal tersebut. Disana diadakan sebuah materi yang mengimbau peserta untuk ahli di bidang keuangan, membuat business plan, dan lain sebagainya. Untuk mewujudkan perubahan itu butuh kerja keras terutama partisipasi mahasiswa. 

Sebuah pertanyaan muncul sejauh mana draft-draft tersebut menjangkau hal-hal yang sudah demikian membudaya?

Tim BPK sudah menyesuaikan sistem pengaderan. Kelebihannya dengan sistem pengaderan baru yang akan dibawa ke dalam konferensi nanti adalah adanya jenjang pengaderan. Dimana mahasiswa baru akan mengikuti FOPMA, dilanjutkan dengan training senat jurusan, dan diakhiri dengan LKM yang di khususkan untuk mahasiswa tingkat II. Jenjang pengaderan tersebut harus dilalui oleh mahasiswa secara berjenjang.

Pertanyaan dari audiens

1. Tanya: kepada tim BPK, apabila BADKO dibubarkan mau dibawa kemana ex FPM? Dan adakah perbedaan ex FPM dan ex LKM?
Jawab: BPK sepakat apabila konferensi sukses dan BADKO akan dibubarkan, mereka (ex FPM) akan dinaungi oleh bidang I LEM dan disamakan dengan ex LKM. Tidak ada perbedaan yang jelas/signifikan antara ex FPM dan ex LKM karena mereka semua masuk kepengurusan KMMI APP.

2. Tanya: dalam pengaderan nantinya aka nada fopma, training senat, kemudian LKM. Apabila LKM di khususkan untuk tingkat II dan tingkat I ingin duduk di lembaga apakah diperbolehkan?
Jawab: dalam pengaderan nantinya mahasiswa harus mengikuti prosedur. Bagi tingkat I yang ingin ikut LKM, harus mengikut jenjang. Mereka diperbolehkan mengikuti LKM di tingkat 2 dan menjabat di lembaga di tingkat 3. Mada masa tingkat 1, mereka bisa masuk di kepengurusan senat. 

3. Tanya: apabila BADKO dibubarkan, apakah BADKO benar-benar bubar atau diteruskan sampai akhir masa kepengurusan? Kemanakah pengurus BADKO akan pergi? Jangan sampai kami (pengurus BADKO .red) hanya sebagai pelengkap penderita di lembaga.
Jawab: apabila keputusan nanti pada akhirnya BADKO harus dibubarkan, pengurus BADKO yang ingin tetap eksis di organisasi maka mereka siap ditampung oleh senat, LLM, atau LEM. Untuk masa kepengurusan, ketika sudah ketuk palu maka pada saat itu BADKO resmi dibubarkan kerena landasan harus dilaksanakan sesegera mungkin.

4. Tanya: apa inti dari progata dan apa pertimbangannya?
Jawab: progata terbagi pada tahun pertama untuk pendidikan, tahun kedua untuk pembinaan, dan tahun ketiga untuk pengembangan dan evaluasi. Pertimbangannya adalah karena kita adalah kampus diploma (D3) dan ditakutkan perubahan kementrian perindustrian dan perkembangan ekonomi akan berubah dengan cepat. Menurut kami (BPK) tiga tahun adalah waktu yang cukup ideal terkait dengan perkembangan ekonomi di Indonesia.

5. Tanya: bagaimana status ketua BADKO apabila BADKO dibubarkan?
Jawab: jawaban langsung dari mulut ketua BADKO, faris. Ia mengatakan “belum ada pemikiran untuk kemana, mungkin saya akan sholat istikhoroh” dan program kerja BADKO yaitu enjoy volley ball jika berprestasi maka akan tetap dilanjutkan dan akan dialihkan apabila bidang IV LEM bersedia.

6. Tanya: LKM ditujukan untuk tingkat 2 tapi kenyataannya terbalik, banyak tingkat 1 yang ikut dan tingkat 2 yang enggan ikut. Bagaimana antisipasinya?
Jawab: apabila nanti ketentuan ini disahkan, tingkat 1 tidak diperkenankan ikut LKM karena mereka harus melewati jenjang pengaderan yang ada. Tetapi hal ini jangan dijadikan sebuah anggapan bahwa sudah pasti berlaku demikian karena harus dibahas dalam konferensi nanti. Tujuan dari pola seperti ini adalah agar kepengurusan eksekutif adalah orang-orang yang sudah mendapatkan pelatihan pengaderan sehingga tidak terkesan ‘asal comot.’

Pada akhirnya, konferensi ke VI adalah sebuah jalan tertunda untuk perubahan. Dampak dari keberhasilan konferensi VI nanti adalah dilihat dari kualitas mahasiswa APP yang dapat menerapkan sistem manajemen modern. Dan bagi pengurus BADKO, jangan pernah berkecil hati karena bunga yang harum akan ramai dihinggapi kumbang. Tetap optimis untuk keberhasilan konferensi VI nanti, suarakan aspirasi kalian demi kebaikan KMMI.


SALAM PERUBAHAN
HIDUP MAHASISWA!!!


Posting Komentar