LAPORAN AKSI 30 MARET 2012

0 komentar
“JARKOM !! SEBARKAN KE SELURUH TEMAN2 MAHASISWA APP. SIAPKAN JAKET MERAHMU ! MERAHKAN DPR ! JUMAT 30 MARET 2012 dikarenakan besok akan disahkan kenaikan harga BBM dlm sidang paripurna, maka aksi bersama BEM-SI ‘TOLAK KENAIKAN HARGA BBM’ kumpul dikampus pukul 07.00 sebelum berangkat ada teknik lapangan terlebih dahulu.“ teman-teman pastinya menerima pesan singkat ini pada Kamis malam (29/3) bukan?

Aksi tersebut berjalan secara lancar sesuai dengan yang disepakati bersama rekan-rekan kampus lain yang tergabung dalam BEM-SI. Kami massa dari kampus APP mulai bergerak menuju gedung DPR sekitar pukul 10.00 dengan menggunakan 2 kopaja, sepanjang perjalanan kami mendapat dukungan dari banyak masyarakat mulai dari pejalan kaki, pedagang kaki lima, sampai para ‘polisi cepe.’ Itu menjadi semangat tersendiri agar kami terus bersuara untuk rakyat kecil. Kami harus long march dari tempat berhentinya kopaja sampai didepan gedung kementerian kehutanan. Ditempat itu mulailah kami bertemu dengan teman-teman kampus lain.

Mendekati waktu solat Jumat, maka kami bersama sebagian teman-teman dari kampus lain memutuskan untuk solat di masjid kementerian kehutanan. Namun sebagian massa dari kampus APP memisahkan diri untuk menuju depan gedung DPR terlebih dahulu. Setelah solat Jumat, maka kami bersiap bersama rekan-rekan yang lain untuk menuju depan gedung DPR/MPR yang saat itu memang sudah dipenuhi massa dari buruh dan berbagai macam aliansi mahasiswa.

Namun sangat disayangkan sebagian rekan-rekan massa dari kampus APP ada yang tidak mau ikut aksi bersama BEM-SI, padahal jarkom yang disebar sudah jelas-jelas bahwa kampus APP akan aksi bersama dengan BEM-SI. Akhirnya hanya beberapa massa yang tetap aksi bersama dengan rekan-rekan BEM-SI, ditengah terik matahari kami tetap kokoh dan terus bersuara lantang tentang kenaikan harga BBM ini, karena dukungan yang memang sangat banyak ketika perjalanan menuju gedung DPR.

Ditengah siang yang terik, mulai terjadi kericuhan. Namun kami tetap bersikukuh mengibarkan bahwa aksi yang diselenggarakan adalah aksi damai. Situasi makin tidak kondusif ketika menjelang malam (magrib) dan di dalam gedung DPR pun para ‘wakil rakyat’ belum menentukan sikap yang tegas untuk memutuskan apakah harga BBM naik atau tetap.

Dengan situasi yang semakin tidak kondusif, kami mulai mundur karena sudah tidak tidak sesuai dengan prinsip awal yang kita bawa yaitu aksi damai. Akhirnya bersama rekan-rekan kampus lain setelah magrib kami sudah menghentikan aksi. Suasana kian memanas setelah magrib dan massa yang masih berada didepan gedung DPR dipukul mundur oleh oleh polisi.

Selanjutnya sebagian massa dari berbagai aliansi pindah ke depan Gelora Bung Karno, dan lagi-lagi suasana sangat tidak kondusif. Sebagian massa dari kampus APP sudah membubarkan diri, menuju Gelora Bung Karno untuk mencari kopaja yang menjadi angkutan kami. Namun, rekan-rekan yang memisahkan diri dari awal aksi baru beberapa orang yang kumpul bersama kami.

Akhirnya kami memutuskan untuk menunggu rekan-rekan yang lain kumpul bersama kami, dan saat itu muncul isu sweeping yang akan dilakukan oleh para polisi. Akhirnya kami yang sudah kumpul sebagian memutuskan untuk masuk kedalam Gelora Bung Karno menuju tempat dimana kopaja diparkirkan.

Setelah didalam Gelora Bung Karnopun rekan-rekan yang lain tak kunjung datang. Malah minta dijemput, hal ini tidak memungkinkan karena pintu utama Gelora Bung Karno keadaannya diduduki oleh massa dari aliansi buruh. Salah satu teman yang tidak bersama kami sebelumnyapun akhirnya bilang “jika teman-teman ingin pulang duluan silahkan.” begitu ujarnya. (L)

Posting Komentar