FAKTA SEBENARNYA AKSI 30 MARET 2012 DI GEDUNG DPR

0 komentar
Oleh : Muhamad Fauzi (Ketua Umum LEM APP)
Melihat pemberitaan yang terjadi terhadap saya di media "Kontak News" beberapa waktu belakangan ini, perlu saya memaparkan kondisi yang terjadi sesungguhnya. Kebebasan berpendapat dalam bentuk apapun sangat diperbolehkan selagi pendapat tersebut masih dalam koridor norma-norma kesopanan, saya berterima kasih  terhadap kontrol sosial yang dilakukan media terhadap saya, ataupun terhadap pemerintahan KMMI APP atas kejadian aksi penolakan kenaikan BBM 30 Maret 2012. Dan saya sebagai Ketua Umum LEM APP meminta maaf kepada seluruh pihak jika memang ada yang  merasa dikecewakan terhadap keputusan-keputusan yang saya ambil pada aksi 30 Maret 2012 lalu.
Namun yang perlu diketahui oleh seluruh mahasiswa adalah masa aksi APP mengalami perpecahan menjadi dua aliansi yang berbeda, ada satu oknum yang merupakan salah satu bagian dari LPM Kontak  yang menyampaikan suatu hal kepada saya "Jangan membawa masa APP ke BEM SI yang mengambil tempat di depan gerbang gedung DPR, karena sama saja mengantarkan nyawa teman-teman APP di tengah kepungan masa aksi buruh yang diprediksi rusuh/chaos."
Aksi yang dilakukan APP jelas beraliansi pada BEM SI, dari awal teklap sampai sosialisasi dan propaganda yang dilakukan semuanya mengatasnamakan aliansi BEM SI, jadi yang tergabung dan ikut bersama rombongan APP dari kampus merupakan masa aksi aliansi BEM SI. Oknum yang mengatakan sesuatu hal diatas memperkeruh suasana setelah sampainya di lokasi lebih tepatnya di depan Kementerian Perhutanan RI, dia mendompleng masa aksi APP untuk keluar dari aliansi BEM SI dan bergabung kedalam aliansi pergerakannya, hingga yang tergabung dalam aliansi BEM SI hanya berjumlah 8 orang. Pertanyaannya adalah siapa yang bertanggungjawab terhadap masa aksi APP yang dibawa oleh oknum tersebut ? Semuanya menjadi sulit terkendali setelah perpecahan tersebut dan masa aksi APP banyak yang tidak jelas. Lebih parahnya Sang Oknum yang menyuarakan penyelamatan terhadap masa aksi APP, malah membawa masa aksi APP ke depan gerbang yang dia anggap itu berbahaya menurutnya. Semua terlihat jelas setelah kejadian tersebut.
Usaha mengontrol masa aksi APP tetap dilakukan karena kemungkinan-kemungkinan bisa saja terjadi menimpa masa aksi APP. Hingga akhirnya menjelang malam tepatnya pukul 18.00 WIB kondisi diprediksi akan rusuh karena menurut informasi yang didapat pada pukul 19.00 WIB polisi akan memaksa mundur masa aksi secara keseluruhan maka saya memutuskan untuk menarik seluruh masa aksi APP. Namun sebagian besar masa aksi APP diluar BEM SI menolak atas intruksi tersebut. Dalam kondisi seperti ini sangatlah sulit jika kita semua terpecah belah, mau tidak mau keputusan harus diambil hingga akhirnya penarikan masa aksi APP tetap dilakukan.
Ada yang mengatakan bahwa Ketua Umum LEM melarikan diri/sembunyi di Senayan, namun kondisi yang sesungguhnya adalah perjalanan ke senayan merupakan usaha untuk menemukan mobil yang digunakan oleh masa aksi APP,  karena tidak memungkinkan mobil parkir di jalan depan Kementerian Perhutanan akibat jalan yang digunakan hanya untuk satu arah. Hingga beberapa jam menunggu dan mencari akhirnya mobil tersebut ditemukan di dalam area Gelora Bung Karno. Dari hal tersebutlah timbul perbedaan persepsi yang mengatakan saya menyelamatkan diri sendiri, namun sebenarnya justru teman-teman aliansi BEM SI APP mencoba mengajak teman-teman masa aksi APP yang sulit dikendalikan untuk bergegas mundur dan pulang kembali ke kampus.
Jadilah ini pengalaman yang dapat meningkatkan kualitas diri, dan cobalah untuk saling intropeksi diri masing-masing, bukan untuk saling menjatuhkan satu sama lain karena sesungguhnya kebenaran pasti akan melindungi orang-orang yang dianggap salah. (M. Fauzi)


Posting Komentar